Mengubah Skor ke Bentuk Skor Standar (Z-Score) dan Skor Terstandar T (T-Score) di SPSS


Skor standar (standard-scores) adalah skor mentah yang telah diubah menjadi bentuk lain berdasarkan penyimpangannya dari harga mean dan dinyatakan dalam satuan deviasi standar yang (Azwar, 2015). Skor standar dinyatakan dalam Z-Score dengan distribusi skor baru yang memiliki mean sama dengan 0 dan deviasi standar sama dengan 1. Apa kegunaan dari Z score ini? Dalam skoring, penggunaan z-score ini berguna bila jumlah item antara satu aspek dengan aspek yang lain tidak sama, padahal secara teoritis aspek tersebut memiliki bobot yang sama besar. Z score juga berperan jika kita hendak membandingkan prestasi dua kelompok yang diberikan tes dengan jumlah item berbeda. Semisal si A mampu mengerjakan 8 soal dari 10 soal yang diberikan, sedangkan si B mampu mengerjakan 8 soal dari 20 soal yang diberikan. Meskipun skor mentah keduanya sama-sama 8, tapi karena jumlah item tersebut berbeda, maka perbandingan dengan skor mentah saja tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu diperlukan transformasi ke bentuk z-score.
Contoh paling umum di Psikologi adalah skoring skala Subjective Well-Being (SWB), yang terdiri atas tiga aspek, yakni kepuasan hidup (Life satisfaction), afeksi positif (positive affect), dan afeksi negatif (negative affect). Kepuasan hidup diukur dengan skala SWLS (Satisfaction With Life Scale) yang terdiri atas 5 item, sedangkan afeksi positif dan afeksi negatif diukur dengan skala PANAS (Positive Affect-Negative Affect Schedule) yang masing-masing terdiri atas 10 item. Jika kita hanya menggunakan skor mentah kemudian dijumlahkan ketika aspek tersebut, maka akan nampak bobot dari aspek afeksi positif dan afeksi negatif lebih dominan dibanding aspek kepuasan hidup, karena memiliki item yang lebih banyak. Padahal secara teoritis ketiga aspek tersebut bobotnya adalah sama.Rumus menghitung z-score adalah sebagai berikut:
Z = (Yi - Ῡ)/SD
Z = Z-score
Yi = skor mentah
Ῡ = Mean awal
SD = deviasi standar awal
Karena rumusnya hanya sederhana, sebenarnya kita bisa menghiungnya secara manual satu per satu dengan kalkulator atau dengan bantuan excel. Namun agar lebih efisien, kita juga dapat menghitungnya di SPSS secara otomatis. Caranya adalah sebagai berikut.
Mengubah Skor ke Z-Score di SPSS
Misalkan kita memiliki data skor SWB dengan 3 aspek, yakni kepuasan hidup, afeksi positif, dan afeksi negatif. Skor PA merupakan skor total dari 10 item afeksi positif, Skor NA merupakan skor total dari 10 item afeksi negatif, dan Skor SWLS merupakan skor total dari 5 item kepuasan hidup. Pedoman skoring untuk variabel SWB adalah SWB=PA-NA +SWLS. Untuk mengetahui skor dari SWB kita tidak bisa langsung menjumlahkannya karena jumlah item tiap aspek berbeda, sehingga kita harus mengubahnya ke z-score terlebih dahulu.
Untuk menampilkan z-score masing-masing variabel, kita akan membuat variabel baru di SPSS yang berisikan z-score dari variabel PA, NA, dan SWLS. Caranya adalah klik Analyze – descriptive statistics – descriptive.
Kemudian masukkan masukkan ketiga variabel tersebut ke kotak sebelah kanan, dan centang pilihan save standardized values as variables. Kemudian tekan ok, dan SPSS akan mulai membuat variabel baru.
Jika sudah selesai, maka SPSS akan menampilkan output berupa statistik deskriptif data kita. Abaikan dulu output tersebut dan kembali lagi ke data awal kita. Jika kita lihat di sebelah kanan sudah muncul 3 variabel baru, yakni ZPA, ZNA, dan ZSWLS. Ini adalah z-score baru kita. Z-score ini memiliki mean = 0 dan SD=1. Skor berkisar antara -3 sampai +3. Karena skor kita sudah berubah menjadi skor standar maka kita sudah dapat menjumlahkan skor tersebut, yakni dengan rumus PA-NA+SWLS.
Mengubah Z-Score ke bentuk T-Score
Z-score merupakan skor standar dengan mean=0 dan SD=1, dengan range skor berkisar antara -3 sampai +3. Beberapa peneliti menghindari penggunaan tanda negatif ini dalam penghitungannya, apalagi jika terjadi pada kasus variabel SWB, dimana skoringnya dilakukan dengan rumus PA-NA+SWLS, sehingga ada tanda dobel negatif yang bisa membingungkan. Oleh karena itu peneliti biasa mengubah z-score ini ne bentuk T-score terlebih dahulu untuk menghindari tanda negatif. T-score dapat dihitung dengan rumus T = 50+10(Z). T-score adalah skor tersdandar yang menghasilkan distrubusi dengan mean = 50 dan SD=10. Cara mengubah z-zcore ke T-score di SPSS adalah sebagai berikut.
Klik TransformCompute variable, kemudian akan muncul tampilan seperti ini.
Pada kolom target variable, kita masukan nama variabel baru yang akan kita buat. Dalam contoh ini saya beri nama TPA untuk T-score variabel PA. Kemudian pada numeric expression, kita masukan rumus T-score yaitu 50+10*ZPA. Jika sudah, tekan ok. Kemudian kita lihat kembali ke data awal kita, maka sudah muncul variabel baru yakni TPA yang merupakan T-score variabel PA.
T-score yang kita peroleh tidak lagi memiliki tanda negatif. Distribusi skor ini memiliki mean=50 dan SD=10. Ulangi prosedur ini untuk variabel NA dan SWLS.
Jika kita sudah mendapatkan T-score ketiga variabel, maka kita tinggal menjumlahkan saja skor tersebut sesuai dengan panduan skoring, yakni PA-NA+SWLS. Komputasi di SPSS dapat dilakukan di menu TransformCompute variable, kemudian pada target variabel kita beri nama TSWB dan pada numeric expression kita masukan TPA-TNA+TSWLS, dan klik OK. Dengan demikian variabel baru yang kita peroleh merupakan nilai SWB yang sudah terstandar dan dapat digunakan untuk uji hipotesis lanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjumlahan dan pengurangan dengan notasi ilmiah

Pengertian Populasi Dan Sampel Serta Teknik Sampling